Puasa adalah cara untuk mendemontrasikan kepada Tuhan dan kepada diri sendiri, bahwa kita serius dalam hubungan kita dengan Tuhan. Puasa menolong kita untuk memperoleh perspektif baru dan memperbarui ketergantungan pada Tuhan. Sekalipun di dalam Alkitab puasa selalu berhubungan dengan tidak makan, ada cara-cara lain untuk berpuasa. Apapun yang dapat kita tinggalkan untuk sementara demi untuk memusatkan perhatian pada Tuhan dengan cara yang lebih baik dapat dianggap sebagai puasa.
Dalam beberapa komunitas Kristen modern, dikenal dua jenis puasa :
- Puasa Sebagian (partial fasting) biasanya dilakukan tanpa makan, tetapi tetap minum. Adapula yang tidak makan dan tidak minum, tetapi diselingi dengan makan dan minum misalnya pada pagi dan sore hari.
- Puasa Penuh (full fasting) biasanya dilakukan tanpa makan dan minum, maksimal selama 3 hari dikarenakan terbatasnya kekuatan tubuh manusia. Puasa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus selama 40 hari kemungkinan besar adalah puasa sebagian. Ini karena tertulis : "Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan emapat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus." (Matius 4:2). Tidak ditulis, "maka lapar dan hauslah Yesus".
MANFAAT BERPUASA :
- Menguatkan iman : Pada saat murid-murid Yesus tidak bisa mengusir setan, Tuhan berkata bahwa itu terjadi karena mereka kurang percaya. Kemudian Yesus mengaitkannya dengan "doa dan puasa". Jadi diajar bahwa ada hubungan antara puasa dengan iman.
- Memberi kekuatan untuk melawan godaan, juga kebiasaan buruk : Orang yang mempunyai kebiasaan buruk atau kecanduan yang sudah berlangsung bertahun-tahun, disarankan mematahkan kebiasaan buruknya melalui puasa. Kita harus menyadari bahwa suatu kebiasaan buruk yang terbentuk selama bertahun-tahun tidak akan bisa dilepaskan hanya dalam satu hari.
- Membuat kita lebih peka mendengar suara Tuhan : Dalam kisah rasul disebutkan bahwa murid Tuhan mendengar suara Roh Kudus pada saat mereka berpuasa. Tentang ini tertulis demikian "Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka." (Kisah Para Rasul 13:2)
- Membentuk kebiasaan baik : Puasa membentuk kebiasaan untuk membaca Firman Tuhan dan berdoa lebih banyak setiap hari. Puasa juga membiasakan diri kita untuk merespon situasi dengan lebih lambat. Kalau biasanya kita cepat marah, maka dengan perut yang lapar maka tubuh menyesuaikan diri dengan bergerak lebih lambat, dan berkata-kata lebih jarang pula. Dengan begitu, kita tidak langsung merespon setiap stimulasi, tetapi menundanya, kemudian meresponnya sesuai dengan kehendak Allah.
YANG DILAKUKAN WAKTU BERPUASA :
- Berhenti berbuat dosa.
- Membaca Firman Tuhan, berdoa dan mendengarkan suara Roh Kudus.
- Mengurangi pekerjaan berat.
- Melambankan respon atas kejadian di sekeliling kita, guna mengendalikan sifat "implusif" atau meledak-ledak yang biasa dimiliki seseorang.
- Melayani orang lain, memberikan persembahan kasih.
SIKAP HATI PADA PUASA KRISTEN :
- Merendahkan diri di hadapan Tuhan : Mengaku dosa kita sambil menguatkan diri untuk melakukan kehendak Bapa. Orang jaman dulu menaruh tanah di kepala untuk mengingatkan tubuhnya kepada eksistensi dirinya yang terbuat dari debu tanah dan akan kembali ke tanah. (Nehemia 9:1).
- Bukan untuk ditunjukkan kepada orang lain : Tuhan Yesus menyuruh kita meminyaki rambut kita dan mencuci muka kita, agar tidak kelihatan sedang berpuasa. (Matius 6:16-18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar