Pernahkah anda bertanya-tanya mengapa cara berjalan burung merpati tampak lucu? Karena dengan cara berjalan seperti itu, ia menjadi tahu arah yang dituju. Merpati tidak dapat memusatkan penglihatannya sambil berjalan. Oleh sebab itu, setiap kali melangkah ia perlu memundurkan pandangannya. Gerakannya jadi tampak canggung, kepala maju ke depan,berhenti, mundur ke belakang, berhenti.
Dalam perjalanan rohani bersama Tuhan Yesus, kita kadang memiliki masalah yang sama seperti merpati itu. Terkadang kita merasa sulit untuk melihat sambil berjalan. Kita perlu berhenti sejenak sebelum melangkah lagi, dan memusatkan perhatian kembali pada Firman Tuhan dan kehendak Allah. Bukan berarti kita harus berdoa dan merenungkan setiap keputusan kecil dalam hidup kita. Namun, perjalanan kita bersama Tuhan Yesus perlu dibangun dalam suatu pola pemberhentian sejenak yang memungkinkan kita untuk melihat dengan lebih jelas sebelum melangkah maju.
Kebiasaan Daniel berdoa tiga kali sehari merupakan bagian penting dari perjalanannya bersama Allah (Daniel 6:11). Daniel tahu ada suatu pemusatan perhatian kembali secara rohani yang tak dapat dilakukan tanpa berhenti dahulu. Pemberhentian sejenak ini memberinya bentuk perjalanan yang berbeda, yang sangat jelas terlihat oleh orang-orang di sekelilingnya.
Bagaimana dengan kita? Dengan risiko dianggap berbeda dengan orang lain, seperti hatinya Daniel, marilah kita memetik pelajaran berharga dari burung merpati: "terlihat menarik" tidaklah sepenting "melihat dengan baik".
PELAYANAN DALAM KRISTUS MEMBUTUHKAN WAKTU SEJENAK UNTUK PEMBARUAN