selamat datang di blog GPdI Klaten | Ibadah Paskah - Jumat, 29-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Kebangkitan - Minggu, 31-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Raya 1 - Minggu jam 07:00 | Ibadah Raya 2 - Minggu jam 18:00 | Ibadah Sekolah Minggu jam 7:30 | Ibadah Penyembahan & Doa Puasa - Kamis jam 18:00

Jumat, 11 Desember 2015

WASPADA DAN BERJAGALAH

Ayat Bacaan : Markus 8:14-21

Beberapa hasil survey :
* Secureway IT, Inggris : "Dari 1000 responden : 66% memiliki rasa takut kehilangan atau terpisah dari ponsel mereka, lebih dari 41% memiliki lebih dari 1 smartphone".
* Chicago Tribune, AS : "Lebih dari 40% responden menyatakan lebih baik tidak gosok gigi selama seminggu daripada pergi tanpa smartphone".
* Cisco, Australia : "75% responden menggunakan HP di kamar mandi dan 9 dari 10 orang berusia di bawah 30 tahun mengalami Nomophobia".

Apakah Nomophobia ?
Nomophobia (no-mobile-phone phobia) adalah istilah baru yang berarti ketakutan akan dipisahkannya pengguna dari gadget kesayangannya. Di luar negeri sudah banyak penelitian tentang monophobia ini. Bagaimana kita menghubungkannya dengan kondisi di sini?

Peribahasa Jawa "Mangan Ora Mangan Kumpul" ada sisi positifnya yaitu relasi dan kebersamaan yang dapat dibangun. Tetapi seiring dengan perubahan jaman, kumpul atau tidak kumpul menjadi tidak terlalu penting, sebab kenyataannya orang merasa yang penting perut kenyang.

Kondisi ini seolah menjadi semakin parah lagi manakala urusan perut pun sudah mulai dianggap kurang penting, karena keberadaan dan penggunaan gadget (misal, HP) menjadi lebih utama dari segalanya. Seolah waktu 1 detik tanpa HP mengakibatkan hidup terasa sepi bagaikan ditinggal pacar. Seolah peribahasa baru berbunyi "Ora Kumpul Ora Mangan Sing Penting Nyekel HP". Apabila seseorang sudah mulai merasa demikian, maka orang tersebut sudah mengalami apa yang disebut Nomophobia.

Bacaan Injil Markus 8:14-21 mengisahkan bahwa jaman duku Yesus berbicara kepada para murid supaya waspada terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Ini bermakna waspada terhadap legalisme orang Farisi dan sifat keduniawian Herodes. Penerapan bagi kita dimasa kini adalah bahwa kita harus waspada juga terhadap ragi globalisasi.

Marilah kita memutuskan untuk mengambil sikap bahwa jangan sampai teknologi yang ada itu menjadi "ragi" yang daya rusaknya meliputi :
  1. Menjauhkan kita dari Tuhan (hadir ibadah tetapi asyik bermain HP).
  2. Menjauhkan kita dari relasi / interaksi dengan sesama (tampaknya kumpul secara fisik tetapi sibuk chatting medsos sendiri-sendiri).
  3. Mencelakakan orang lain (berkendara sambil aktif menggunakan HP).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gold Cross