Apa kata Alkitab menjadi seorang ibu?
Menjadi seorang ibu merupakan peranan penting yang Allah percayakan kepada banyak perempuan.
Titus 2:4-5 menyatakan, "dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang." Para ibu diminta untuk mencintai anak-anak mereka.
- Terlibat dalam hidup anak-anaknya - beriteraksi, berdiskusi, memikirkan dan memproses kehidupan bersama-sama suaminya. (Efesus 6:1-4)
- Mengajar - kebenaran Alkitab, pandangan dunia yang Alkitabiah. (Mazmur 78:5-6; Ulangan 4:10; Efesus 6:4)
- Mendidik - menolong anak mengembangkan ketrampilan dan menemukan kekuatanya. (Amsal 22:6)
- Mendisiplinkan - mengajari anak-anaknya takut akan Tuhan, menentukan batas secara konsisten, penuh kasih dan ketegasan. (Efesus 6:4; Ibrani 12:5-11; Amsal 13:24, 19:18, 22:15, 23:13-14, 29:15-17)
- Membesarkan - menyediakan lingkungan dimana anak bisa merasakan adanya dukungan secara lisan yang konstan, ruang untuk diperbolehkan gagal, adanya penerimaan, kemesraan, kasih yang tanpa syarat. (Titus 2:4; 2 Timotius 1:7; Efesus 4:29-32, 5:1-2; Galatia 5:22; 1 Petrus 3:8-9)
- Memberi teladan dengan integritas - hidup sesuai dengan apa yang diajarkan, menjadi teladan yang dapat dijadikan contoh oleh anak dengan "menangkap" esensi dari kehidupan yang saleh. (Ulangan 4:9, 15, 23; Amsal 10:9, 11:3; Mazmur 37:18, 37)
Alkitab tidak pernah memerintahkan setiap perempuan untuk menjadi seorang ibu. Namun demikian, Alkitab mengatakan bahwa mereka yang diberkati Allah untuk menjadi seorang ibu harus menerima tanggung jawab itu dengan serius.