selamat datang di blog GPdI Klaten | Ibadah Paskah - Jumat, 29-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Kebangkitan - Minggu, 31-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Raya 1 - Minggu jam 07:00 | Ibadah Raya 2 - Minggu jam 18:00 | Ibadah Sekolah Minggu jam 7:30 | Ibadah Penyembahan & Doa Puasa - Kamis jam 18:00

Kamis, 27 November 2014

MELAYANI TUHAN ATAU MELAYANI PEKERJAAN TUHAN

Banyak dari orang Kristen atau bahkan pelayan Tuhan selama ini salah kaprah dalam melayani Tuhan. Banyak dari mereka mengira dengan melayani pekerjaan Tuhan, mereka sudah melayani Tuhan. Ada perbedaan mendasar antara melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan, mari kita simak ayat berikut ini :

Matius 7:21-23
21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan mujizat demi nama-Mu juga?
23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Mengapa orang-orang yang sudah melakukan pekerjaan Tuhan seperti bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat dalam nama Tuhan akan tetapi dalam ayat selanjutnya Tuhan mengatakan "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Ini sama artinya dengan disaat kita membaca Firman Tuhan akan tetapi tidak bersekutu dengan Dia (dengan menyambah-Nya, berdoa kepada-Nya, mendengarkan-Nya, melakukan kehendak-Nya, taat dan berbicara kepada-Nya).

Pemahaman Lebih Dalam :

*  Sangat baik disaat kita membaca Firman Tuhan karena dapat membuat kita jadi semakin mengenal lebih dalam lagi kepada Dia, sebelum kita melayani pekerjaan Tuhan alangkah baiknya terlebih dahulu kita harus bisa mengenal Dia secara pribadi supaya Dia juga mengenal kita, bagaiman dengan karakter kita, bagaiman dengan kehidupan kita, juga dengan setiap persoalan-persoalan yang kita hadapi.

*  Sebelum kita lebih dalam melayani pekerjaan Tuhan (among tamu di ibadah gereja atau persekutuan, singer, WL, pemain musik, audio, multimedia, kolektan, tamborin, pelayan Perjamuan Kudus, kotbah di gereja atau persekutuan, melayani di rayon, pos PI ataupun melayani dibidang lainnya). Ada baiknya kita terlebih dahulu dapat melayani Tuhan secara pribadi (menyembah-Nya secara pribadi, berdoa sendiri, merenungkan Firman-Nya, bicara dengan Dia, mendengarkan-Nya serta taat terhadap perintah-Nya).

*  Banyak orang Kristen atau pelayan Tuhan yang berpikir jika sudah melayani di gereja ataupun di persekutuan, itu menandakan mereka sudah melayani Tuhan. Padahal, mereka hanya melayani pekerjaan Tuhan akan tetapi belum melayani Tuhan secara pribadi. Dan sering kita jumpai orang Kristen ataupun pelayan Tuhan yang melayani pekerjaan Tuhan sejujurnya bukan untuk Tuhan melainkan untuk dilihat oleh orang lain, untuk dapat diterima dalam satu komunitas (alasan kebersamaan), dan lain sebagainya.

Maka dari itu tidak heran seringkali kita jumpai anak-anak Tuhan yang sudah terlibat dalam pelayanan sekian lama tetapi sifatnya masih tidak berubah (masih melawan orang tua, atau dalam berbisnis tipu sana tipu sini, atau korupsi, atau masih terjebak dalam free seks, atau minuman keras, dan lain sebagainya) tetapi tidak menghasilkan buah, tidak dapat menjadi terang atau berkat di dalam keluarga, dalam lingkungannya, persekutuan, atau yang sangat menyedihkan malah menjadi batu sandungan bagi orang di sekitarnya.

Hal-hal seperti itulah yang melandaskan ayat-ayat di atas.

*  Disaat saudara mengenal Tuhan secara pribadi dan mulai untuk menundukkan diri saudara di hadapan-Nya serta taat pada perintah-Nya, itu yang menbuat Tuhan berkenan atas saudara.

*  Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam melayani Tuhan adalah motivasi kita. Motivasi pelayanan yang berkenan dihadapan Tuhan bukan semata-mata supaya diberkati, melainkan kita rela melayani oleh karena kasih. "Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil," (Filipi 1:16).

Mari buka hati saudara dan mulai hidup lebih intim lagi dengan Tuhan dan mempunyai hubungan pribadi yang kuat dengan Tuhan Yesus sehingga apapun yang Dia minta saudara lakukan, maka dengan senang hati saudara dapat melakukannya.

Tuhan Yesus memberkati...

Rabu, 26 November 2014

BERKAT PELAYANAN

Memang dalam melayani Tuhan ada banyak resiko dan bahaya yang perlu kita waspadai, namun kalau pelayanan itu kita kerjakan dengan tekun dan visi serta motivasi yang benar atau jelas, maka Tuhan yang adalah setia dan adil itu menyediakan berkat bagi yang setia melaksanakan tugas pelayanan-Nya. Namun harus diingat bahwa berkat bukanlah tujuan dari pelayanan, melainkan sebagai konsekuensi kasih dan keadilan Tuhan atas umat-Nya yang setia melayani-Nya. Berkat sendiri sifatnya menjadi dorongan semangat sekaligus penghibur dikala ujian sedang dihadapi dan tetap berjuang terus menunaikan tugas pelayanan yang dipercayakan kepada kita.

Selasa, 25 November 2014

SENJATA PELAYANAN

Senjata Pelayanan : FIRMAN TUHAN, DOA, ROH KUDUS

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.
(Efesus 6:11)
Firman Tuhan dan doa adalah merupakan media Allah yang paling penting dan saling berkaitan. Efesus 6 : 10-20 sangat jelas mengingatkan hal ini. Jika kita selalu mempelajari atau memahami Alkitab namun kita tidak pernah berdoa, kita akan memiliki sejumlah besar terang tanpa panas. Jika kita setiap hari berdoa tetapi tidak pernah belajar atau memahami Alkitab, kita dapat menjadi fanatik dan bersemangat tapi tidak memiliki pengertian. "Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya." (Roma 13:2).

Senin, 24 November 2014

UJIAN ATAU GODAAN PELAYANAN

Hampir semua orang tidak suka dengan ujian atau tantangan, tetapi hal ini harus dihadapi sebagai tahap untuk memasuki ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam imanpun berlaku hal demikian juga. Melalu ujian atau tantangan akan semakin jelas mutu iman kita dan semakin jelas mengapa kita mengikut dan melayani Tuhan. Beberapa ujian atau tantangan yang sering dihadapi dalam kita pelayanan, namun sekaligus sebagai bahaya yang harus diwaspadai setiap pelayan Tuhan, sebagai berikut :

a. Kompromi
Sering kita dihadapkan dengan dilema, sehingga kecenderungan orang lebih memilih yang aman-aman saja, lalu menurunkan standar Tuhan hanya sekedar untuk bisa menyenangkan orang tertentu atau untuk mencapai tujuan pribadi maupun tujuan yang semu. Ingat, kita harus menjunjung tinggi standar Tuhan, jangan tergoda untuk kita mengambil sikap kompromi.

b. Ambisi
Banyak orang memulai pelayanan dari hal yang kecil dan sederhana dengan begitu tulus, sukarela, murni dan bersemangat. Tetapi dikala kita dipercaya Tuhan untuk melakukan tugas pelayanan yang lebih besar dan serius, kita mulai kehilangan kasih dan kemurnian kita mulai menjadi luntur. Pelayanan kita dijadikan sebagai sirkuit untuk saling berlomba mencapai puncak prestasi, nama yang harum, jabatan yang tinggi, dihargai, disanjung dan dihormati. Untuk mencapai ambisi tersebut tidak jarang kita mengorbankan atau menjatuhkan orang lain, sehingga pelayanan bukan lagi sebuah pelayanan seorang hamba, melainkan pelayanan yang berstandar prestasi duniawi. Banyak sekali pelayan Tuhan yang sudah jatuh dalam hal ini.

c. Keadaan Yang Mustahil
Dalam pengalaman pelayanan, seringkali terjadi kondisi yang sulit, tidak ada jalan keluar yang mustahil untuk dihadapi. Seperti Israel pada waktu keluar dari tanah Mesir dikejar-kejar tentara Firaun. Dihadapkan pada dilema : Maju terhalang laut, mundur berhadapan dengan tentara Mesir yang kuat. Maju dan mundur sama-sama akan menghadapi resiko mati. Bangsa Israel putus asa, namun Tuhan memberikan mujizat-Nya melalui Musa yang penuh iman. Sebagai pelayan Tuhan kita harus atau wajib memiliki iman seperti Musa, bukan dengan kegagahan kuda dan tentara yang kuat, melainkan dengan hikmat dan keperkasaan Tuhan kita harus terus maju.

d. Iri Hati
Keadaan seperti ini sering kali tanpa disadari muncul begitu saja dalam hati kita sebagai seorang pelayan Tuhan. Khususnya kalau melihat keberhasilan orang atau organisasi lain, sedang diri kita sendiri tidak mendapat yang diharapkannya atau kita sering iri kalau melihat orang lain mempunyai talenta dalam pelayanan yang macam-macam, bisa ini bisa itu. Sebagai contoh, oleh karena iri hati kepada Daud,maka Saul menjadi semakin jauh dari Tuhan dan oleh karena iri hati saudara-saudaranya, Yusuf menderita. Iri hati merupakan dosa yang bukan saja berdampak bagi kita pribadi, tapi bagi orang lain. Waspadalah terhadap dosa ini.

e. Kesombongan
seorang pelayan Tuhan yang sudah berada di atas, kalau tidak berhati-hati akan mulai terkikis rasa kasih dan melihat semua rekan sebagai musuh yang harus disingkirkan. Dia mulai sombong dengan posisi jabatan dan penghasilannya, mulai tidak memandang muka kepada orang yang miskin dan papa, merasa kesal dan terganggu kalau ada orang dari kalangan bawah membutuhkan pelayanannya. Kalaupun dikerjakan, bukan dengan sungguh-sungguh melainkan dengan setengah hati. Semua pelayanan dinilai dari ukuran pengaruh, materi dan relasi. Ingatlah cantoh ini, penghulu malaikat jatuh menjadi iblis karena kesombongan, Adam dan Hawa jatuh dalam dosa karena kesombongan.

f. Sikap-sikap lain yang harus diwaspadai, seperti :
  • Mementingkan diri sendiri.
  • Popularitas / ingin terkenal.
  • Merasa selalu benar dan tidak pernah bersalah.
  • Merasa sangat diperlukan.
  • Merasa hebat
  • Merasa bisa, dll

Minggu, 23 November 2014

RESIKO PELAYANAN

Seorang pelayan harus menyiapkan diri untuk membayar harga untuk pelayanan. Pelayanan yang sejati senantiasa memiliki resiko dan ini harus berani ditanggung oleh seluruh orang yang terlibat dalam pelayanan. Semakin tinggi kedudukan pelayan, semakin tinggi resiko yang dihadapinya dan semakin tinggi pula harga yang harus dibayarnya.

Resiko dalam pelayanan yang sering kita hadapi, antara lain :

  1. Pengorbanan : Setiap pelayan Tuhan harus siap berkorban untuk apa saja yang Tuhan inginkan sebagai harga yang harus kita bayar. Barangkali Tuhan menuntut kita untuk berkorban waktu, uang, perasaan, tenaga dan lain-lain.
  2. Kesepian : Sebagai kelompok minoritas di dunia yang penuh dosa atau fana ini, kita dituntut Tuhan untuk selalu menyatakan jati diri kita sebagai orang kristiani yang selalu takut akan Tuhan. Adakalanya sikap kita dan cara hidup kita malah dianggap aneh dan dianggap sok suci oleh orang lain, sehingga orang lain menghindari atau pergi dari kita. Saat itulah baru kita akan merasa sepi dan berat dalam menjalankan tugas pelayanan kita. Situasi seperti ini pun harus sudah diperhitungkan kalau mau menjadi pelayan Tuhan yang baik dan yang berkenan di hadapan-Nya. Contoh yang baik adalah Ayub, dia kesepian dan sendiri saat semua milik dan sekitarnya habis, hanya Tuhan saja yang memberikan penghiburan kepada Ayub.
  3. Kelelahan : Banyak pelayan Tuhan yang cepat bosan, lelah, jenuh dan frustasi, karena mereka melayani dengan cara kedagingan dan bukan dengan cara Kristus. Semua itu bisa timbul karena pikiran kita selalu berkata : Saya melayani gereja atau organisasi dan bukan Tuhan Yesus sendiri. Jelas pelayanan yang seperti ini akan membuat kita mudah lelah, letih, lesu dan bosan. Kompensasinya adalah menjadi lebih cepat emosi atau marah. Ada hal lain lagi, ada pelayanan yang sok sibuk mengurus ini dan itu, sehingga tidak bisa mengatur waktu dengan baik, konsentrasi terpecah dan banyak pelayanan yang terabaikan. Ini karena single fighter dan belum bisa mendelegasikan tugas.
  4. Kritikan : Ingat, yang kita layani bukan barang, bukan benda mati, bukan sesuatu, melainkan jemaat atau seseorang, tetapi satu pribadi yang utuh dan disayangi Tuhan. Seringkali ada kesalahpahaman menilai maksud dan pikiran kita, sehingga mereka protes, mengkritik dan senantiasa menyoroti sisi negatif pekerjaan kita. Bahkan semakin tinggi posisi kita, maka semakin tinggi pula resiko akan kritikan yang datang, tetapi inilah harga penyerahan diri kita kepada Allah, seperti Kristus yang dalam melayani manusia disalah-mengerti oleh banyak orang, bahkan difitnah.
  5. Penolakan : Tidak semua orang, jemaat bahkan pelayan yang lain suka dengan pelayanan kita, mereka bisa menolak kehadiran kita oleh sebab-sebab tertentu. Dalam hal ini kita harus berhati-hati; kalau kita bersalah, segera diperbaiki, tapi kalau kita ditolak karena Injil, bersyukurlah...! (1 Petrus 2:18-21)
Gold Cross