selamat datang di blog GPdI Klaten | Ibadah Paskah - Jumat, 29-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Kebangkitan - Minggu, 31-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Raya 1 - Minggu jam 07:00 | Ibadah Raya 2 - Minggu jam 18:00 | Ibadah Sekolah Minggu jam 7:30 | Ibadah Penyembahan & Doa Puasa - Kamis jam 18:00

Minggu, 23 November 2014

RESIKO PELAYANAN

Seorang pelayan harus menyiapkan diri untuk membayar harga untuk pelayanan. Pelayanan yang sejati senantiasa memiliki resiko dan ini harus berani ditanggung oleh seluruh orang yang terlibat dalam pelayanan. Semakin tinggi kedudukan pelayan, semakin tinggi resiko yang dihadapinya dan semakin tinggi pula harga yang harus dibayarnya.

Resiko dalam pelayanan yang sering kita hadapi, antara lain :

  1. Pengorbanan : Setiap pelayan Tuhan harus siap berkorban untuk apa saja yang Tuhan inginkan sebagai harga yang harus kita bayar. Barangkali Tuhan menuntut kita untuk berkorban waktu, uang, perasaan, tenaga dan lain-lain.
  2. Kesepian : Sebagai kelompok minoritas di dunia yang penuh dosa atau fana ini, kita dituntut Tuhan untuk selalu menyatakan jati diri kita sebagai orang kristiani yang selalu takut akan Tuhan. Adakalanya sikap kita dan cara hidup kita malah dianggap aneh dan dianggap sok suci oleh orang lain, sehingga orang lain menghindari atau pergi dari kita. Saat itulah baru kita akan merasa sepi dan berat dalam menjalankan tugas pelayanan kita. Situasi seperti ini pun harus sudah diperhitungkan kalau mau menjadi pelayan Tuhan yang baik dan yang berkenan di hadapan-Nya. Contoh yang baik adalah Ayub, dia kesepian dan sendiri saat semua milik dan sekitarnya habis, hanya Tuhan saja yang memberikan penghiburan kepada Ayub.
  3. Kelelahan : Banyak pelayan Tuhan yang cepat bosan, lelah, jenuh dan frustasi, karena mereka melayani dengan cara kedagingan dan bukan dengan cara Kristus. Semua itu bisa timbul karena pikiran kita selalu berkata : Saya melayani gereja atau organisasi dan bukan Tuhan Yesus sendiri. Jelas pelayanan yang seperti ini akan membuat kita mudah lelah, letih, lesu dan bosan. Kompensasinya adalah menjadi lebih cepat emosi atau marah. Ada hal lain lagi, ada pelayanan yang sok sibuk mengurus ini dan itu, sehingga tidak bisa mengatur waktu dengan baik, konsentrasi terpecah dan banyak pelayanan yang terabaikan. Ini karena single fighter dan belum bisa mendelegasikan tugas.
  4. Kritikan : Ingat, yang kita layani bukan barang, bukan benda mati, bukan sesuatu, melainkan jemaat atau seseorang, tetapi satu pribadi yang utuh dan disayangi Tuhan. Seringkali ada kesalahpahaman menilai maksud dan pikiran kita, sehingga mereka protes, mengkritik dan senantiasa menyoroti sisi negatif pekerjaan kita. Bahkan semakin tinggi posisi kita, maka semakin tinggi pula resiko akan kritikan yang datang, tetapi inilah harga penyerahan diri kita kepada Allah, seperti Kristus yang dalam melayani manusia disalah-mengerti oleh banyak orang, bahkan difitnah.
  5. Penolakan : Tidak semua orang, jemaat bahkan pelayan yang lain suka dengan pelayanan kita, mereka bisa menolak kehadiran kita oleh sebab-sebab tertentu. Dalam hal ini kita harus berhati-hati; kalau kita bersalah, segera diperbaiki, tapi kalau kita ditolak karena Injil, bersyukurlah...! (1 Petrus 2:18-21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gold Cross