"Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!" (Mazmur 57:8-9)
Ah saya tidak bisa menyembah nih. Musiknya atau leader singernya tidak pas di hati! keluhan seorang jemaat di akhir ibadah. Sepintas sih keluhan ini terdengar wajar. Namun, keluhan ini berasal dari mentalitas penonton yang kerap kali menjangkiti banyak orang percaya. Bagi seorang penonton, ia akan bernyanyi jika musik berhasil menggugah dirinya atau penonton memberikan respon apabila yang bernyanyi adalah seorang yang disukai atau diidolakan. Dengan kata lain, penyembahannya tergantung dari musik atau siapa yang memimpin pujan. Jika musiknya atau pemimpin pujiannya tak sesuai selera, ia mogok menyembah Tuhan. Ia melemparkan kesalahan pada musik atau pemimpin pujiannya. Sikap apakah yang diinginkan Tuhan ketika kita menyembah-Nya?