selamat datang di blog GPdI Klaten | Ibadah Paskah - Jumat, 29-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Kebangkitan - Minggu, 31-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Raya 1 - Minggu jam 07:00 | Ibadah Raya 2 - Minggu jam 18:00 | Ibadah Sekolah Minggu jam 7:30 | Ibadah Penyembahan & Doa Puasa - Kamis jam 18:00

Senin, 03 November 2014

PENONTON ATAU PENYEMBAH

Ayat Bacaan : Mazmur 57:1-12
"Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!" (Mazmur 57:8-9)

Ah saya tidak bisa menyembah nih. Musiknya atau leader singernya tidak pas di hati! keluhan seorang jemaat di akhir ibadah. Sepintas sih keluhan ini terdengar wajar. Namun, keluhan ini berasal dari mentalitas penonton yang kerap kali menjangkiti banyak orang percaya. Bagi seorang penonton, ia akan bernyanyi jika musik berhasil menggugah dirinya atau penonton memberikan respon apabila yang bernyanyi adalah seorang yang disukai atau diidolakan. Dengan kata lain, penyembahannya tergantung dari musik atau siapa yang memimpin pujan. Jika musiknya atau pemimpin pujiannya tak sesuai selera, ia mogok menyembah Tuhan. Ia melemparkan kesalahan pada musik atau pemimpin pujiannya. Sikap apakah yang diinginkan Tuhan ketika kita menyembah-Nya?

Sabtu, 01 November 2014

PELAYANAN YANG BERKENAN

Ayat Bacaan : Kolose 1:24-29

Dalam perjanjian baru, (misalnya Sinoptik atau ayat-ayat yang saling melengkapi dan surat-surat Paulus) memberikan beberapa makna penting berkaitan dengan pelayanan. Pelayanan yang dimaksudkan merupakan konsep Teologi Perjanjian Baru yang merupakan kelanjutan dari Perjanjian Lama. Makna-makna tersebut dapat diarahkan kepada tiga hal, yaitu :
1.  Melayani karena Tuhan memberikan teladan. (Markus 10:43-45)
2.  Melayani identik dengan pemberitaan Firman tanpa upah. (1 Korintus 9:18)
3.  Melayani adalah ungkapan syukur. (Kolose 3:17, 23)

Jumat, 31 Oktober 2014

KEPATUHAN MELAMPAUI PELAYANAN

Allah menuntut adanya pengetahuan akan diri-Nya terlebih dahulu sebelum Ia akan menggunakan seorang pria atau wanita untuk melayani-Nya. daniel mencari Allahnya, mencari pengetahuan akan Dia, mengarahkan wajahnya kepada Tuhan Allah agar ia pertam-tama dan terutama mendapatkan pengenalan yang mendalam dan persekutuan yang intim dengan Allahnya (Daniel 9:3). Ia mendemonstrasikan suatu prioritas yang luar biasa. Ia tidaklah pertama-tama mengejar pelayanan, tetapi mengejar untuk mengetahui atau mengenal Allah.

Kepatuhan adalah prasyarat lain untuk pelayanan. Kurban, ibadah kepada Allah, dan ketidakpatuhan tidak dapat dicampur. Kita mungkin dapat mencoba meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita dapat melayani Allah dan berjalan dengan tidak mematuhi Dia. Kita mungkin dapat menyembunyikan hati yang tidak patuh dan pemberontak dengan menutupinya dengan selubung kurban-kurban bakaran pelayanan kita. Tetapi itu tidak akan pernah berhasil. Allah tidak pernah bisa dibodohi. Allah tidak pernah bisa diperdayai.

Kamis, 30 Oktober 2014

KRISTUS YANG LEBIH UTAMA DARI SEGALA SESUATU

Ayat Bacaan : Kolose 1:12-19

"...sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu." (Kolose 1:18)


Jangan sampai kita suka berpikir ingin menerima pujian bagi diri sendiri, seperti halnya kita mambenci penyakit AIDS, pes atau kusta. "Sebab kalau seseorang menyangka bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri." (Galatia 6:3)

Ketika orang lumpuh di dekat pintu gerbang Bait Allah yang bernama Gerbang Indah itu disembuhkan, dengan hati-hati Petrus mengerahkan perhatian orang-orang di sekitarnya agar terpusat pada Kristus dan menyatakan bahwa dia tidak melakukannya dengan kuasa dari dirinya sendiri. Petrus berkata, "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa dan kesalehan kami sendiri?

Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus... Karena kepercayaan kepada nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kenal ini, dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di hadapan kamu semua." (Kisah Para Rasul 3:1-16)

"Karena itu, baik makan atau minum, ataupun melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10:31)

Rabu, 29 Oktober 2014

BERPUSAT PADA TUHAN

"ketika orang-orang Kristen mula-mula itu penuh Roh Kudus, segenap hidup mereka terpusat pada Tuhan. Tidak ada yang berarti bagi mereka selain Tuhan. Tidak ada yang berarti bagi mereka selain kehendak Kristus. Setiap hari, di dalam bait Allah, mereka berkumpul dengan bertekun dan sehati dan mereka 'memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati' (Kisah Para Rasul 2:46). Mereka masih harus berusaha memenuhi kebutuhan mereka akan makanan, minuman, pakaian dan mengerjakan segala urusan mereka, namun di tengah semua perkara sehari-hari itu mereka bersuka cita dan bergembira."

"Gereja membutuhkan kuasa Pentakosta. Kuasa Pentakosta itu mahal dan merupakan perkara supernatural. Bukan mengenai berjemaat di suatu gereja."
Gold Cross