selamat datang di blog GPdI Klaten | Ibadah Paskah - Jumat, 29-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Kebangkitan - Minggu, 31-3-2024 jam 07:00 (1 sesi) | Ibadah Raya 1 - Minggu jam 07:00 | Ibadah Raya 2 - Minggu jam 18:00 | Ibadah Sekolah Minggu jam 7:30 | Ibadah Penyembahan & Doa Puasa - Kamis jam 18:00

Kamis, 23 Oktober 2014

PUASA

Ayat Bacaan : Yesaya 58:1-12

Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?"  Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. (Yesaya 58:3a)

Banyak orang berpuasa karena suatu tujuan tertentu. Namun ada yang berpuasa hanya karena terpaksa atau karena kewajiban yang harus dijalankan. Tapi pada intinya orang berpuasa selalu mempunyai tujuan agar mendapatkan sesuatu yang dia doakan karena merasa tidak cukup bila berdoa saja, mungkin juga karena terlalu beratnya pergumulan yang dihadapi sehingga perlu disertai puasa. Puasa adalah sesuatu yang kita lakukan sebagai bentuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon pertolongan-Nya. Puasa bukan sekedar menahan rasa lapar dan dahaga saja, tetapi juga menahan rasa nafsu kedagingan kita.

Seringkali kita tidak mengerti arti berpuasa yang sebenarnya, sehingga tidak jarang puasa yang kita lakukan itu menjadi sia-sia. Karena kita menjalankan puasanya agar kita beroleh pujian atau sanjungan dari orang lain, supaya kelihatan kita ini rohani. Sebaiknya saat kita berpuasa seperti yang tertulis dalam Matius 6:16 dikatakan, "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya." Hal ini yang membuat puasa kita menjadi percuma adalah apabila dalam hidup kita belum ada pemberesan dengan Tuhan, yaitu kita masih menyembunyikan dosa. Inilah yang menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan sehingga puasa kita "tidak sampai/sia-sia" kepada-Nya. Ada tertulis "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2).


Selain itu, selama berpuasa hati kita masih dipenuhi kekuatiran, sehingga kita sendiri tidak yakin akan pertolongan Tuhan setelah puasa yang kita lakukan sekian lama seolah-olah tidak memberi hasil yang diharapkan. Akhirnya kita mencari jalan sendiri dan mencari jalan pintas! Kita sendiri yang membatasi kuasa-Nya bekerja sehingga puasa kita pun percuma, padahal Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9).



"Tanpa pertobatan sejati dan penyerahan penuh kepada Tuhan, puasa kita tidak akan membawa hasil atau sia-sia!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gold Cross